detik-detik pemergian
detik-detik semakin pergi,
titik-titik menemani,
hujan tidak berhenti,
sejak dua tiga hari,
seolah menangisi pemergian kali ini,
ramadhan semakin menjauhi..
ramadhan kali ini,
kusambut gembira sekali,
dan pabila syawal mula munculkan diri,
tangis membasahi pipi..
cukup indah ramadhan ini,
bersama seluruh famili,
bersahur,berbuka semua sekali,
pergi masjid beriringi..
mungkinkah ini bisa lagi,
terukir dalam diari ini,
ramadhan apakah kembali,
untuk aku isi?
ramadhan jangan berlalu pergi,
kesedihan menyelubungi,
apakah kau kembali,
untuk aku jalani,
atau mungkin aku sudah pergi,
tika kau kembali nanti..
pohon maaf andai khilaf kata,
mahupun tercacat perangai,
lirikan ada menggores rasa,
sesungguhnya kutidak sempurna..
Nukilan: Wan Naqiyyah Wan Hassan,121am, 29 August 2011,29 Ramadhan 1432H,Kuala Terengganu
titik-titik menemani,
hujan tidak berhenti,
sejak dua tiga hari,
seolah menangisi pemergian kali ini,
ramadhan semakin menjauhi..
ramadhan kali ini,
kusambut gembira sekali,
dan pabila syawal mula munculkan diri,
tangis membasahi pipi..
cukup indah ramadhan ini,
bersama seluruh famili,
bersahur,berbuka semua sekali,
pergi masjid beriringi..
mungkinkah ini bisa lagi,
terukir dalam diari ini,
ramadhan apakah kembali,
untuk aku isi?
ramadhan jangan berlalu pergi,
kesedihan menyelubungi,
apakah kau kembali,
untuk aku jalani,
atau mungkin aku sudah pergi,
tika kau kembali nanti..
pohon maaf andai khilaf kata,
mahupun tercacat perangai,
lirikan ada menggores rasa,
sesungguhnya kutidak sempurna..
Nukilan: Wan Naqiyyah Wan Hassan,121am, 29 August 2011,29 Ramadhan 1432H,Kuala Terengganu
Comments
Post a Comment